Kamis, 03 November 2011

Kerajinan Gedebog Pisang, Produksi Desa yang Populer di Mancanegara

Kerajinan Gedebog Pisang, Produksi Desa yang Populer di Mancanegara

Selama ini tanaman pisang bagi kebanyakan orang hanya dimanfaatkan bagian buah dan daunnya saja. Namun, di tangan-tangan kreatif, tanaman pisang  bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi dan banyak diminati di pasar internasional. Gedebog(pelepah pisang) atau batang tanaman pisang ternyata bisa diolah menjadi produk kerajinan yang unik dan berkualitas. Tukimin (50) membuktikan bahwa kreatifitasnya dalam mengolah gedebog pisang mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah dan memberikan lapangan pekerjaan bagi sekitar 100 karyawannya yang tersebar di beberapa wilayah.
Sejak tahun 1996, Tukimin sebenarnya sudah menekuni dunia anyaman serat dari pandan, eceng gondok, dan agel. Namun, baru di tahun 2008, bapak yang kini juga menjabat seorang lurah ini beralih dan fokus dalam mengembangkan kerajinan berbahan dasar pelepah pisang. Ditemui di rumahnya yang berada di Tanggulangin, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulonprogo (5/2), Tukimin menerangkan awalnya beralih ke kerajinan pelepah pisang karena ingin sesuatu yang lain dan baru. “ Kalau saya masih tetap mengembangkan kerajinan pandan, agel, dan eceng gondok pasti saya tidak akan maju karena persaingan produk yang tinggi, makanya saya beralih ke pisang yang masih awam bagi kebanyakan orang dan bahan bakunya yang melimpah”, penjelasan Pak Tukimin kepada tim bisnisUKM.
Menurut Tukimin, serat pelepah pisang lebih halus dan empuk jika dibanding serat bahan lainnya. Sehingga ketika diolah menjadi produk kerajinan, hasilnya juga lebih berkualitas. Proses produksinya juga tidaklah terlalu rumit, pelepah pisang dikeringkan terlebih dahulu selama 10 hari langsung di bawah sinar matahari. Setelah itu serat-serat dari pelepah pisang tersebut dipilin. Hasil pilinan serat tersebut dianyam hingga menjadi berbagai macam produk kerajinan. Kemudian dilakukan finishing produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
Saat ini, Tukimin dengan CV. Indo Seagrassnya memiliki kurang lebih 250 jenis produk kerajinan dari pelepah pisang. Aneka tas, karpet, box, keranjang, dan furniture rumah tangga menjadi produk andalan yang kapasitas produksinya 1 kontainer per bulannya. Harga yang ditawarkan per produknya juga beraneka ragam, mulai dari ribuan hingga jutaan sesuai dengan jenis dan ukurannya. Pasar mancanegara ternyata juga menyambut baik produk kerajinan gedebog pisangnnya. Bahkan Tukimin mengakui jika produknya lebih laris di pasar mancagera dibandingkan pasar lokal. Negara-negara di Eropa, Hongkong, Jepang menjadi langganan tetap produk pelepah pisang tersebut.
Saat ini Indo Seagrass memiliki 6 relasi perusahaan eksportir yang secara rutin memasok produk kerajinan gedebog(pelepah) pisang ke luar negeri. Hal tersebut membuat Tukimin kini memiliki kurang lebih 7 produsen binaan yang ada di Jogja dan Jateng untuk membantu memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi. “Tujuan utama saya bisa mengajak masyarakat untuk berkarya dan berproduksi dengan jiwa dan kreatifitas tinggi”, kata Pak Tukimin tentang produsen binaan yang beliau miliki.
Selain rutin memproduksi kerajinannya tersebut, disela-sela kesibukannya sebagai lurah, Pak Tukimin juga sering dimintai untuk mengisi pelatihan pengolahan berbagai kerajinan. Banyak dari kalangan mahasiswa, UKM-UKM yang sering meminta Pak Tukimin menjadi trainer pengolahan bahan serat alam tersebut. “Saya tidak mau pelit berbagi ilmu. Penjiplakan desain atau peniruan ide adalah hal biasa dalam usaha. Hal itu justru terus memicu saya agar tetap kreatif dan tampil beda,” ujarnya.
Indo Seagrass memang tergolong istimewa, karena diakui Pak Tukimin selama ini beliau tidak menjalankan pemasaran aktif seperti kebanyakan usaha-usaha lainnya. Semua permintaan dan order ditangani sendiri oleh Pak Tukimin. Namun meskipun tidak menjalankan pemasaran secara aktif, permintaan akan produknya makin meningkat tinggi. Dan saat ini, selain fokus di produksi kerajinannya, Indo Seagrass juga berencana untuk memperbaiki sarana fasilitas produksi agar semakin bisa memenuhi tuntutan pasar yang makin tinggi.

Mencetak Uang Dari Pelepah Pisang yang Terbuang

Mencetak Uang Dari Pelepah Pisang yang Terbuang

pelepah pisangTingginya kepedulian masyarakat terhadap isu global warming, secara tidak langsung mempengaruhi minat konsumen untuk mulai beralih ke produk-produk yang tentunya ramah lingkungan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan para pengrajin untuk saling berlomba menciptakan aneka macam kerajinan daur ulang untuk menarik minat para konsumennya. Salah satu peluang bisnis yang saat ini ramai dijalankan warga yaitu mengangkat limbah pelepah pisang yang dulunya tidak berguna menjadi karya seni unik dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Dengan bermodalkan kreativitas yang tinggi untuk selalu berinovasi, limbah pelepah pisang yang dulunya terbuang kini bisa diubah menjadi peluang bisnis baru yang menghasilkan untung besar bagi setiap pelakunya. Bahkan tidak sedikit jumlah pengrajin souvenir cantik pelepah pisang yang kini telah berhasil mengantarkan produknya menembus pasar dunia serta menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran di negara kita.
Hal ini tentunya menjadi bukti kuat bagi kita bersama, bahwa pada dasarnya memulai suatu usaha bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk juga dengan mengolah limbah pelepah pisang menjadi produk baru yang membawa berkah bagi para pengrajinnya.
Konsumen
Pesona unik dan kesan menarik yang dihasilkan dari serat pelepah pisang ternyata tidak hanya merebut perhatian konsumen di pasar lokal dan nasional. Namun produk kerajinan pelepah pisang ini juga berhasil masuk pasar internasional dan memikat konsumen luar negeri seperti di Singapura, Perancis, serta Italia.
Info Bisnis
Berbekal limbah pelepah pisang yang ada, Anda bisa menciptakan berbagai macam produk kerajinan yang unik. Misalnya saja kap lampu, kotak tisu, tas pesta, sandal, tempat pensil, boneka lucu, aneka pigura foto yang unik, sampai dikreasikan menjadi karya lukisan kaligrafi. Dari semua jenis pohon pisang yang ada di Indonesia, pelepah pisang yang paling indah seratnya dan memiliki tekstur kuat adalah pelepah pohon pisang kepok, pisang raja dan pisang ambon. Untuk membantu Anda yang tertarik menekuni bisnis kreatif daur ulang pelepah pisang, berikut kami informasikan salah satu contoh pembuatan kerajinan tempat pensil yang bisa Anda coba.

Membuat Tempat Pensil dari Pelepah Pisang

Alat dan Bahan
  1. Pelepah Pisang
  2. Kertas karton (dibuat pola membentuk tabung)
  3. Biji-bijian kering (penghias)
  4. Pensil
  5. Lem dengan daya lekat tinggi
  6. Gunting
Cara Membuat :
  1. Siapkan pelepah pisang yang sudah kering (untuk proses pengeringan bisa dilakukan dengan cara diangin-anginkan), kemudian pelepah pisang ditempelkan pada kertas karton yang sudah dibentuk menjadi tabung.
  2. Proses pengeleman bisa Anda lakukan dengan menggunakan perekat yang cukup kuat, misalnya saja menggunakan lem fox atau membuat lem sendiri dari tepung pati.
  3. Selanjutnya diamkan beberapa menit agar pelepah pisang menempel dengan kuat dan lem yang digunakan telah sepenuhnya mengering.
  4. Bila sudah kering, Anda bisa menghias tempat pensil tersebut dengan menggunakan biji-bijian kering, atau menggunakan hiasan dari tempurung kelapa untuk menambah kesan etnik dan menarik pada produk kerajinan yang Anda buat.
  5. Lumuri tempat pensil dengan cairan melamin agar warnanya lebih mengkilat, lalu keringkan.
  6. Produk siap dikemas dan dipasarkan.
Kelebihan Bisnisdaur ulang
Meskipun peluang usaha ini dijalankan dengan memanfaatkan limbah yang tidak bernilai, namun keuntungan yang dijanjikan bagi pelakunya tidaklah kecil. Bahkan sebagian dari pelaku usaha bisa mengantongi untung hingga 50% dari omset yang mereka dapatkan, mengingat keberadaan limbah pelepah pisang sangat mudah ditemukan di berbagai daerah, dan harga jualnya pun masih sangat rendah. Jadi, tidak menutup kemungkinan bila dengan modal kecil pun Anda bisa mendapatkan keuntungan yang berlimpah.
Selain besarnya keuntungan yang dijanjikan, menjalankan bisnis kreasi unik kerajinan pelepah pisang ternyata tidaklah susah. Anda bisa memulainya dengan belajar secara otodidak karena pada dasarnya bahan, peralatan serta proses pengerjaannya sangat mudah untuk dipelajari. Anda bisa mencari informasi tentang kreasi daur ulang pelepah pisang melalui buku, internet, atau mengikuti pelatihan bisnis kerajinan yang diselenggarakan pihak pemerintah maupun swasta. Selebihnya, Anda bisa berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang tentunya lebih unik dan tidak kalah menarik dengan produk lainnya yang ada di pasaran.
Kekurangan Bisnis
Beberapa kendala bisnis yang sering dihadapi para pengrajin pelepah pisang yaitu tingkat persaingan pasar di bidang industri kerajinan yang semakin hari kian melesat hebat. Bahkan persaingan pun tidak hanya datang dari pengrajin produk sejenis, namun juga dari produk kerajinan lainnya yang saling berlomba merebut perhatian pelanggan. Kendala berikutnya yang sering dihadapi para pengrajin yaitu lamanya proses pengeringan pelepah pisang yang masih tergantung dengan cuaca di sekitar lokasi usaha. Kebanyakan para pengrajin memanfaatkan bantuan sinar matahari untuk proses pengeringan bahan baku, hal ini dipilih pengrajin karena selain biayanya yang sangat murah, kualitas warna yang dihasilkan juga akan berbeda bila pengeringannya dilakukan dengan cara buatan (misalnya disetrika atau dipanaskan dengan alat lain).

Strategi Pemasaran

Untuk memasarkan produk kerajinan pelepah pisang, Anda bisa memulainya dengan menitipkan hasil produksi ke beberapa galeri kerajinan maupun toko pernak-pernik yang ada disekitar lokasi usaha Anda. Selain menjalankan strategi pemasaran tersebut, Anda juga bisa mempromosikan produk melalui kegiatan pameran maupun bazar UKM yang diselenggarakan pihak pemerintah atau swasta. Dengan rutin mengikuti kegiatan pameran dan bazar produk kerajinan, maka peluang Anda untuk mendapatkan pangsa pasar baru semakin terbuka lebar dan produk Anda pun semakin dikenal banyak orang.
Beriklan di media massa seperti di surat kabar, majalah-majalah, radio dan televisi lokal, serta memanfaatkan media internet menjadi strategi promosi yang cukup efektif untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Dengan bantuan internet yang tanpa batas, bahkan Anda bisa memasarkan produk kerajinan tersebut hingga ke berbagai pelosok daerah. Sehingga tidak menutup kemungkinan Anda bisa merekrut agen-agen pemasaran di berbagai daerah untuk memperlancar distribusi produk kerajinan pelepah pisang. Semakin luas pemasaran yang Anda jangkau, maka semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya.
Kunci Sukses
Kreativitas dan inovasi menjadi poin penting bagi Anda untuk memenangkan persaingan pasar yang ada. Karena itu tingkatkan terus kemampuan dan kreativitas Anda dalam berkarya, sehingga Anda bisa menghasilkan produk kerajinan yang unik dan tentunya menarik perhatian konsumen. Ikuti perkembangan trend yang sedang digemari para konsumen dan penuhi kebutuhan mereka untuk menghasilkan omset berlimpah setiap bulannya.
Analisa Ekonomi

Asumsi
Produksi dilakukan di rumah pribadi dan
dibantu oleh satu orang tenaga produksi.

Modal awal
Pepelah pisang (Rp 1.500,00 x 1.000 lbr)      Rp 1.500.000,00
Kertas karton (Rp 2.500,00 x 1.000 lbr)       Rp 2.500.000,00
Lem perekat dan hiasan                        Rp   500.000,00
Gunting, cutter, penggaris, pensil, dll       Rp   150.000,00 +
Total                                         Rp 4.650.000,00

Biaya operasional per bulan
Bahan baku per bulan                          Rp  6.000.000,00
Kemasan plastik                               Rp    900.000,00
Biaya gaji karyawan                           Rp    750.000,00
Biaya listrik dan telepon                     Rp    200.000,00
Biaya transportasi                            Rp    300.000,00
Biaya promosi (pameran, kartunama, dll)       Rp 2.000.000,00 +
Total                                         Rp 10.150.000,00

Omset per bulan
Penjualan per bulan :
Kap lampu (@ Rp 50.000,00 x 50 pcs)           Rp  2.500.000,00
Aneka tas (@ Rp 40.000,00 x 100 pcs)          Rp  4.000.000,00
Sandal (@ Rp 20.000,00 x 100 pcs)             Rp  2.000.000,00
Tempat pensil (@ Rp 15.000,00 x 75 pcs)       Rp  1.125.000,00
Boneka lucu (@ Rp 25.000,00 x 75 pcs)         Rp  1.875.000,00
Pigura foto (@ 15.000,00 x 50 pcs)            Rp    750.000,00 +
Total omset                                   Rp 12.250.000,00

Laba bersih per bulan
Rp 12.250.000,00 - Rp 10.150.000,00    =     Rp 2.100.000,00

ROI (Return of Investment)
(Modal awal : laba bersih per bulan)   =     ± 2, 2 bulan
Mudah dan menguntungkan bukan? Semoga informasi mencetak uang dari pelepah pisang yang terbuang ini bisa menjadi salah satu ide bisnis ramah lingkungan yang dapat Anda jalankan dalam waktu dekat ini. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Ayo berbisnis ramah lingkungan !!! Salam sukses.

Dahsyatnya Peluang Usaha dengan Modal Kecil

Dahsyatnya Peluang Usaha dengan Modal Kecil

Ditengah perekonomian yang tidak stabil serta angka pengangguran yang setiap harinya selalu meningkat. Memaksa setiap orang untuk merencanakan kembali cita – citanya untuk menjadi pegawai, hingga harus memutar otak mencari cara baru untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak tanpa harus menjadi seorang pegawai. Sulitnya keadaaan mendorong setiap orang menjadi lebih kreatif dalam membaca peluang usaha yang memiliki prospek bagus. Salah satu caranya dengan membuka peluang usaha sendiri menggunakan modal yang tidak besar.
Jenis usaha dengan modal kecil menjadi sasaran pelarian para pencari kerja yang belum juga memperoleh pekerjaan. Usaha dengan modal kecil menjadi pilihan utama mereka dikarenakan tidak semua orang dapat memperoleh pinjaman modal dengan jumlah yang besar. Hanya bermodalkan harta yang dimilikinya, seseorang dapat membuka peluang usaha yang sekiranya memiliki pasaran yang bagus.
Setiap orang ingin memiliki peluang usaha dengan modal kecil, dikarenakan banyaknya keuntungan yang akan diperoleh pemilik usaha tersebut dari peluang usaha ini. Antara lain  tidak memerlukan modal yang besar ( biasanya modal yang dibutuhkan kurang dari 5juta rupiah ), dengan adanya peluang usaha ini seseorang bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus berada dibawah tekanan dan ikatan seperti layaknya seorang pegawai perusahaan. Selain itu seseorang memiliki hak penuh untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya sesuai dengan gagasan ide yang dia inginkan, namun harus tetap berada dikoridor jalan yang benar untuk meningkatkan usahanya.
Peluang usaha modal kecil kini telah melimpah dan bertebaran di dunia nyata ataupun dunia maya, melalui internet kini setiap orang dapat memiliki peluang usaha serta memasarkannya. Contohnya saja usaha jasa pembuatan website, usaha bisnis ebook search engine, berjualan pulsa via internet, serta masih banyak lagi lainnya. Selain itu peluang usaha yang ada di dunia nyata misalnya saja peluang usaha berjualan pulsa dengan sistem conter berjalan, hanya bermodalkan Rp 100.000 sampai Rp 200.000 seseorang sudah dapat berjualan pulsa melalui ponselnya, peluang usaha camilan, berjualan aksesoris wanita, serta masih banyak contoh lainnya. Peluang usaha yang ada kini dapat dipasarkan produk usahanya melalui internet pula, dengan bantuan jualan via online mampu memperluas jaringan dan jangkauan pasar usaha. Sehingga sangatlah mungkin untuk memperoleh keuntungan yang besar hanya dengan usaha yang bermodal kecil.
Setelah mendengar banyaknya kemudahan dan keuntungan yang diperoleh dari peluang usaha dengan modal kecil.
Apakah Anda juga berminat untuk mencoba peluang usaha dengan modal kecil ????????? memberikan inspirasi berbagai macam contoh peluang usaha yang bisa dicoba. Sukses selalu untuk kita semua………..!!!!!!

Peluang Bisnis Kerajinan Wadah Cantik

Peluang Bisnis Kerajinan Wadah Cantik

Akhir-akhir ini kebutuhan wadah cantik untuk berbagai keperluan. Misalnya untuk tempat kado, tempat kue atau coklat, tempat perhiasan, tempat menghantar lamaran, tempat suvenir dan yang lainnya cukup banyak diminati.
Wadah cantik ini merupakan media untuk menyimpan dan membungkus sesuatu yang sering kita gunakan ketika menghantarkan kado ato sesuatu hadiah untuk sahabat, saudara, atau teman.
Masyarakat sekarang tak lagi harus susah-susah untuk membungkus kado yang ingin diberikan. Semua orang ingin serba cepat tanpa repot-repot membuat, cukup kado dimasukkan dalam wadah cantik yang memberikan kesan menarik bagi si penerima dan tinggal dihantarkan kepada tujuan. Hmmm…, ini adalah peluang empuk buat anda yang bisa memanfaatkannya. Dengan memainkan ide-ide kreatif yang anda miliki, peluang ini akan bisa menjadi milik anda.
Melihat wadah cantik yang beredar di pasaran bisa juga akan menjadi inspirasi untuk membuka sebuah usaha ini. Wadah cantik ini menggunakan bahan baku yang cukup sederhana, dengan modal cukup dan tidak terlalu besar kita dapat memulai usaha wadah cantik ini dan mengembangkannya menjadi bisnis atau usaha.
Bisnis wadah cantik ini memang cukup menjanjikan, karena hampir tidak pernah sepi dari peminatnya yang ingin menjadikannya sebagai wadah hantaran. Coba saja jika berkunjung ke suatu pusat perbelanjaan ataupun mall-mall pasti disitu akan menemukan usaha yang menjual wadah cantik sebagai kotak kado sampai kadonya dengan berbagai macam pilihan dan juga berbagai jenis ukuran wadah ataupun kadonya, anda dapat membelinya sesuai dengan keinginan.
Harga jual wadah cantik inipun bervariasi, berdasarkan ukuran dan hiasan yang ada pada wadah. Biasanya berkisar antara Rp 5.000-tak terhingga.
Bahan yang di gunakan untuk membuat wadah cantik inipun sangat sederahana yakni kertas, berbekal keterampilan berkreasi dan kertas berwarna menarik dan kokoh dapat menghasilkan kotak kado dengan seni yang bagus dan bermutu tinggi.
Kebutuhan bahan:
  • Kertas karton dengan ketebalan 40 cm
  • Kertas hias atau kertas daur ulang dan hiasan-hiasan lain
Pemasaran:
Dari mulut ke mulut, galeri, department-department store atau membuka toko sendiri, serta rajin ikut pameran.
Diolah dari berbagai sumber

Peluang Bisnis Rumahan Unik dan Menarik

Peluang Bisnis Rumahan Unik dan Menarik

Menjalankan bisnis dari rumah? Kenapa tidak! Kebutuhan hidup yang semakin tinggi tentunya menuntut kita untuk memutar otak mencari tambahan penghasilan. Tidak ada salahnya jika Anda memanfaatkan potensi yang ada dirumah untuk memulai sebuah usaha.
Jika Anda jeli, sebenarnya begitu banyak peluang bisnis rumahan yang bisa Anda tekuni untuk mendapatkan penghasilan. Seperti bisnis makanan, bisnis online, bisnis fashion, bisnis jasa, bisnis kerajinan, serta bisnis kreatif yang semakin banyak diminati para konsumen.
Trend pertumbuhan bisnis rumahan yang saat ini semakin subur, pastinya membuat persaingan bisnis tersebut semakin tinggi. Saat ini beragam peluang bisnis rumahan yang unik, kreatif, bermunculan meramaikan pasar, dengan menawarkan berbagai produk baru yang menarik.
Nah, bagi Anda yang sedang mencari ide bisnis untuk memulai usaha di rumah, salah satu peluang bisnis rumahan unik dan menarik yang bisa Anda coba adalah berbisnis kreasi kaos flanel.
Konsumen
Warna-warni kreasi kaos flanel tentu banyak disukai anak-anak dan balita. Dengan memanfaatkan peluang pasar tersebut, bisnis kreasi kaos flanel menjadikan kaum ibu sebagai target utama dalam pemasaran produknya.
Info bisnis Menariknya warna-warni kain flannel, ternyata tidak hanya dimanfaatkan masyarakat untuk membuat produk kerajinan tangan saja. Bersamaan dengan perkembangan trend mode yang semakin kreatif, kini kain flannel juga bisa dimanfaatkan sebagai hiasan menarik pada kaos anak. Perpaduan warna kain flannel yang dibentuk menjadi beragam desain menarik, berhasil menarik perhatian kaum ibu sehingga kreasi ini dengan mudah diterima oleh pasar.
Untuk proses produksinya juga terbilang sangat mudah, sehingga Andapun bisa mencobanya  dirumah. Berikut kami informasikan cara pembuatannya :
1. Pertama siapkan kaos polos yang berbahan cotton combat. Anda bisa membelinya di pusat grosir baju dan kaos, harganya juga cukup terjangkau.
2. Selanjutnya siapkan kain flannelnya. Flanel mudah didapatkan, misalnya di toko perlengkapan jahit atau toko grosir perlengkapan produk aksesoris.
3. Buatlah desain gambar yang akan Anda buat. Sesuaikan desain dengan gambar-gambar yang disukai banyak anak. Seperti bentuk huruf, angka, binatang, tumbuhan, atau desain unik lainnya.
4. Buatlah pola sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Lalu gunting kain flanel seperti pola yang sudah Anda buat
5. Tahapan terakhir yaitu menempelkan potongan kain flanel yang sudah dibentuk, pada kaos. Proses penempelan dilakukan dengan cara dijahit menggunakan benang sulam.
Kelebihan Bisnis
Menjalankan bisnis kreasi kaos flannel, memberikan banyak keuntungan bagi pelaku usahanya. Disamping proses produksi yang terbilang mudah, memulai bisnis ini juga tidak membutuhkan modal besar. Sehingga siapa saja bisa mencobanya sebagai peluang bisnis rumahan yang cukup menguntungkan.
Kekurangan Bisnis
Resiko yang sering dihadapi produsen kaos flanel adalah persaingan bisnis yang sangat ketat. Besarnya minat masyarakat akan produk ini, membuat jumlah pemain di bisnis tersebut terus meningkat dari waktu kewaktu.
Kendala lain yang sering terjadi yaitu, adanya pembajakan desain oleh para pesaing yang bermain dengan tidak sehat. Oleh karenanya,  desain dengan ciri khas khusus pada produk bisa Anda gunakan sbagai salah satu branding produk Anda.
Pemasaran
Banyak cara bisa Anda lakukan untuk memasarkan produk kaos flanel, misalnya dengan mengikuti berbagai kegiatan promosi seperti bazaar, dan pameran yang diadakan di kota Anda. Selanjutnya, untuk menjangkau pasar yang lebih luas Anda juga bisa memasarkannya melalui internet. Tak bisa dipungkiri bila pemasaran online, menjadi strategi promosi jitu bagi para pelaku usaha untuk mengenalkan produknya ke berbagai daerah.
Kunci Sukses
Tingkatkan kreatifitas Anda untuk selalu memberikan inovasi baru dalam pengembangan produk. Ciptakan desain-desain baru setiap bulannya, agar konsumen tidak bosan dengan produk yang Anda tawarkan.
Untuk memberikan nilai lebih bagi para konsumen, cobalah untuk berikan penawaran unik pada mereka. Misalnya dengan layanan menarik untuk bisa mencantumkan nama pemesan di kaos yang dipesannya. Tentu hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen, sehingga mereka tidak ragu membeli produk yang Anda buat.
Analisa Ekonomi

Asumsi
Operasional usaha dijalankan di rumah, jadi bebas biaya sewa tempat.

Modal awal
Mesin jahit                                                 Rp 1.500.000,00
Peralatan jahit (gunting, benang, jarum, dll)               Rp   200.000,00
Bahan flanel                                                Rp   300.000,00
Kaos polos dengan ukuran (S, M, L, XL)                      Rp 1.000.000,00 + Total                                                       Rp 3.000.000,00
Mesin jahit mengalami penyusutan setelah digunakan selama 3 tahun (36 bulan)
Dengan asumsi : 1/36 x Rp 1.500.000,00       =  Rp 41.700,00 

Biaya operasional per bulan
Belanja bahan baku (flanel, kaos, benang, dll)              Rp 2.000.000,00
Perlengkapan (plastik kemasan, hiasan mata)                 Rp   100.000,00
Biaya listrik                                               Rp   150.000,00
Biaya pemasaran                                             Rp   100.000,00
Biaya transportasi                                          Rp   150.000,00
Biaya penyusutan alat                                       Rp    41.700,00 + Total                                                       Rp 2.541.700,00

Omset per bulan
Penjualan :
Kaos ukuran S @ Rp 35.000,00 x 25 kaos                      Rp   875.000,00
Kaos ukuran M @ Rp 40.000,00 x 25 kaos                      Rp 1.000.000,00
Kaos ukuran L @ Rp 45.000,00 x 20 kaos                      Rp   900.000,00
Kaos ukuran XL @ Rp 47.500,00 x 15 kaos                     Rp   712.500,00 + Total                                                       Rp 3.487.500,00

Laba bersih per bulan
Rp 3.487.500,00 - Rp 2.541.700,00               =           Rp 945.800,00

ROI (Return of Investment)
(modal awal : laba bersih per bulan)            = 3, 2 bulan
Semoga informasi peluang bisnis rumahan untuk pekan ini bisa menjadi ide bisnis yang menarik bagi para pembaca. Selamat mencoba dan salam sukses.

menciptakan peluang bisnis kerajinan yang ramah lingkun

Ciptakan Peluang Bisnis Kerajinan yang Ramah Lingkungan

Kain sutera adalah kain halus dan lembut yang berasal dari hasil karya anyaman ulat sutra selama dua hari satu malam untuk membentuk kokon atau kepompong. Dari kokon inilah benang sutra dipintal lalu ditenun menjadi kain. Untuk menghasilkan kain sutra yang berkualitas baik harus dipilih kokon yang berkualitas baik juga. Padahal tidak semua kokon yang dihasilkan petani ulat sutera berkualitas baik. Lalu bagaimana nasib kokon-kokon yang berkualitas jelek? Biasanya petani hanya membakarnya saja karena dianggap tidak memiliki nilai jual.
Untuk menciptakan peluang bisnis kerajinan yang ramah lingkungan, kita dapat memanfaatkan limbah kokon ulat sutera ternyata masih banyak gunanya. Meski sudah tak bisa lagi dipintal menjadi benang, ditangan para pengrajin, benda ini mampu dikreasikan menjadi beragam hiasan.  Limbah kepompong ulat sutera dapat dibuat menjadi beragam kerajinan tangan, seperti rangkaian bunga, vas bunga, anting, kalung, korsase, hiasan untuk pensil, gantungan kunci, hiasan meja, dan lain-lain.
Dengan memanfaatkan kekayaan alam limbah kokon menjadi berbagai kerajinan bisa dijadikan sebuah industri rumah tangga yang memiliki nilai tambah, sekaligus ikut membantu menjaga kebersihan lingkungan.
Ada dua jenis bahan yang digunakan untuk kreasi ini yakni kepompong ulat sutera liar yang berwarna keemasan dan kepompong ulat sutera putih yang dihasilkan ulat sutera yang dipelihara melalui media daun murberi. Kepompong ulat sutera liar banyak terdapat di daun jambu mete dan kedondong.
Untuk mengolah limbah kepompong menjadi berbagai macam kerajinan, pertama-tama bahan kokon tersebut harus dibersihkan dari bulu-bulu yang melekat. Setelah dibersihkan lalu kokon tadi dikeringkan selama sehari dan dibuang bagian dalamnya. Untuk menambah kreasi warna, kokon dapat diberi pewarna yang tekstil menarik. Setelah itu, kepompong bisa dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan.
Untuk membuat aksesoris, kepompong yang sudah siap bisa langsung dibuat motifnya sesuai keinginan dengan menggunakan gunting lalu direkatkan dengan lem. Motif yang sering digunakan biasanya berbentuk bunga. Bisa dalam bentuk bunga dalam tangkai untuk disimpan di vas, aksesoris berupa jepit rambut, bros, aksesoris sepatu atau hiasan untuk interior rumah.
Sedangkan untuk membuat hiasan boneka untuk pensil lebih mudah, karena tidak perlu membentuk motif. Cukup dengan menempelkan kokon yang bentuknya bulat utuh pada pangkal pensil (sebagai kepala). Lalu menambahkan mata, mulut dan benang wol untuk rambutnya.
Agar bisnis kerajinan kepompong ini dapat bertahan lama, maka Anda harus pintar melihat selera konsumen. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk jalan-jalan ke pusat kerajinan dan mall untuk melihat bentuk seperti apa yang sedang laku di pasaran, sehingga dapat diciptakan kreasi baru agar tidak monoton.

Peluang Bisnis Kerajinan Flanel

Peluang Bisnis Kerajinan Flanel

Tentu Anda telah banyak tahu tentang kain flannel. Kain flannel banyak memiliki warna-warna yang menarik sehingga dapat dikombinasikan. Perpaduan warna dari kain flannel ini sangat menarik sehingga hasil kreasi dari kain flannel diminati oleh sebagian besar orang. Penggemar kreasi dari kain flannel cukup banyak dan saat ini semakin berkembang karena semakin banyak pula kreasi baru dari kain flannel.
Beberapa contoh kerajinan dari kain flannel seperti bros, ikat rambut, gantungan kunci, gantungan HP, jepit rambut, tempat tisu, sarung HP, souvenir, bingkai foto, album foto, dan masih banyak lagi. Aneka kreasi kain flannel tergantung dari kreativitas Anda. Kain flannel merupakan bahan yang murah. Kreasi yang dihasilkan memiliki nilai jual yang cukup tinggi tergantung dari tingkat kerumitan dan kreativitas si pembuat.
Apakah Anda tahu kue tart yang lezat rasanya bisa dibuat dari kain flannel? Anda pasti tergiur akan kelezatan kue tart yang satu ini. Kue tart ini berasal dari kain flannel. Bentuk dan kenampakannya sama dengan kue tar yang asli. Namun berkat tangan-tangan kreatif, kue tart dapat dibuat dari kain flannel.
Biaya pembuatan kue tart dari kain flannel ini cukup murah. Bagi Anda yang ingin mendapat penghasilan tambahan dari aneka kreasi kain flannel, dapat mencobanya sekarang juga. Untuk memulai usaha aneka kreasi kain flannel hanya membutuhkan kreativitas dan sedikit kesabaran.
Hal-hal yang harus disiapkan sebelum membuat kue tart dari flannel adalah :
1. Desain tart

2. Pola

3. Alat : gunting, jarum, penggaris.

4. Bahan : kain flannel aneka warna, lem, dakron, benang.

Perhitungan biaya :

- Bahan kain flannel                Rp.  15.000
- Lem                               Rp.   4.000
- Benang dan jarum                  Rp.   4.000
- Tenaga                            Rp.   7.000
Peluang bisnis kerajinan kain flanel ini sangat menguntungkan, harga jual kerajian flanel berbentuk kue tart saja mencapai Rp. 55.000. Kreasi tart dari kain flannel cukup tinggi karena kue tart ini merupakan kreasi unik dan cantik. Hasil kreasi ini dapat digunakan sebagai souvenir pernikahan, kado, atau sebagai dekorasi di sudut rumah Anda. Dan sekarang sudah siapkah Anda untuk menciptakan peluang bisnis kerajinan? Selamat mencoba.

Sandal Lucu, Kreasi Unik Dengan Omset Menarik

Sandal Lucu, Kreasi Unik Dengan Omset Menarik

sandal lucuMemakai sandal terkadang terasa membosankan bila desain yang digunakan kurang menarik dan terkesan sama dengan desain sandal lainnya yang ada di pasaran. Kondisi  inilah yang bisa Anda manfaatkan sebagai peluang usaha dengan membuat desain sandal lucu yang menarik perhatian para konsumen.
Jika biasanya sandal dipasaran hanya berbentuk jepit atau selop dengan desain simpel dan motif yang terbatas. Saat ini mulai bermunculan aneka sandal lucu dengan bentuk dan warna yang beragam. Misalnya saja seperti sandal bentuk hewan (kura-kura, lumba-lumpa, kupu-kupu, kepik, dll), buah (semangka, stroberi, jeruk, dll), animasi kartun (spongebob, naruto, doraemon, dll), sampai sandal boneka yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan harga standar sandal yang ada di pasaran.
Konsumen
Segmen pasar yang paling potensial adalah anak-anak dengan usia 5 sampai 15 tahun. Namun terlepas dari sasaran pasar tersebut, saat ini banyak juga para remaja atau anak muda yang tertarik menggunakan sandal lucu dengan desain unik dan menarik. Jadi tidak menutup kemungkinan bila Anda membuat kreasi sandal lucu dengan ukuran anak-anak sampai orang dewasa. Karena sesuatu yang unik biasanya cukup mudah menarik perhatiaan konsumen, sehingga peluang pasar yang Anda miliki masih sangat terbuka lebar.
Info Bisnis
Sebelum Anda terjun langsung menjalankan bisnis sandal lucu, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu beberapa hal yang Anda butuhkan untuk memulai peluang bisnis tersebut.
  • Pertama lakukan survey pasar untuk mengetahui selera konsumen. Anda bisa mencari ide unik melalui majalah, internet, atau terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui trend mode yang sedang berkembang saat ini.
  • Lakukan pengembangan kreativitas dalam menciptakan kreasi-kreasi sandal lucu, dari mulai pemilihan warna, bentuk, serta hiasan yang digunakan.
  • Gunakan bahan baku yang berkualitas untuk menciptakan produk sandal yang berkualitas. Karenanya, jalin kerjasama dengan para supplier bahan baku di sekitar lokasi Anda untuk mendapatkan bahan baku berkualitas dengan harga yang lebih miring.
Bagi Anda yang tertarik menekuni peluang usaha sandal lucu, berikut ini kami informasikan contoh proses produksi sandal hias dengan cara yang cukup sederhana.

Cara Membuat Sandal Lucu

Persiapkan bahan untuk membuat sandal lucu :
  • Sepasang sandal karet
  • Sepasang boneka flanel (bisa Anda beli di toko perlengkapan aksesoris/alat jahit)
  • Bahan kaos bercorak (bisa menggunakan kain kaos korea kiloan) buat ukuran lebar 3 cm dan panjang 60 cm sebanyak 2 helai
  • Lem lilin (lem tembak).
  1. Apabila bahan sudah siap, mulailah dengan memberikan lem lilin atau lem tembak pada permukaan pangkal tali sandal.
  2. Setelah diberi lem, tempelkan ujung bahan kain kaos pada permukaan yang telah diberi lem, tekan-tekan sedikit sampai menempel kuat.
  3. Usahakan ujung bahan kain kaos tidak terlihat, agar lilitan Anda terlihat lebih rapi. Caranya, lilitkan 2 sampai 3 kali pada pangkal tali sandal kemudian lanjutkan lilitan berikutnya hingga seluruh permukaan tali sandal tertutup dengan rapi (pastikan semua permukaan tali telah Anda beri lem, tetapi lakukanlah secara bertahap karena lem tembak cepat kering).
  4. Lilitkan terus bahan kaos sampai bagian depan tali dan jangan lupa pada bagian depan tali (yang menyudut) lakukan pelilitan hingga 2 – 3 kali, agar ujung kain tidak terlihat.
  5. Bila proses pelilitan telah selesai, rapikan dengan menggunting kelebihan bahan kain kaos lalu lebihkan kain kira-kira 5 cm untuk pelilitan akhir (agar lebih rapi, usahakan ujung kain kaos berada di bawah permukaan tali sandal).
  6. Langkah berikutnya yaitu memberi lem pada sudut tali sandal untuk menempelkan boneka flanel yang sudah disiapkan.
  7. Agar lebih kuat, tambahkan pula lem pada bagian belakang boneka dan tekan kuat-kuat agar boneka terpasang dengan baik.
Kelebihan Bisnissandal unik
Minat konsumen akan produk sandal lucu masih sangat besar, bahkan saat ini perkembangan pasarnya semakin terbuka lebar, sehingga tidak heran jika banyak produsen maupun reseller produk sandal lucu yang memasarkan produk tersebut hingga berbagai pelosok daerah. Selain peluang pasarnya yang semakin bagus, bisnis sandal lucu juga memiliki target pasar yang jelas. Jadi, para pelaku usaha bisa lebih fokus mengembangkan kualitas produknya untuk membangun loyalitas konsumen yang telah mereka bidik.
Kekurangan Bisnis
Disamping memiliki banyak kelebihan dan kemudahan, ada beberapa hambatan yang sering dihadapi para pelaku usaha dalam menjalankan bisnis sandal lucu. Misalnya saja seperti persaingan pasar yang semakin hari kian ketat seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan para konsumen. Bahkan saat ini para produsen sandal mulai berlomba-lomba untuk menciptakan kreasi sandal unik dengan harga jual yang sangat terjangkau, sehingga sebagian konsumen lebih tertarik dengan produk sandal yang kualitasnya kurang bagus namun harga jualnya lebih murah dibandingkan produk-produk sandal yang kualitasnya lebih bagus namun harganya sedikit lebih mahal. Kondisi inilah yang biasanya berhasil merusak pasar, sehingga banyak pelaku bisnis sandal lucu yang mulai banting harga untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin hari semakin tajam.

Strategi Pemasaran

Untuk mengenalkan produk sandal lucu Anda ke pasaran, bisa dimulai dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran UKM yang diselenggarakan instansi pemerintahan maupun swasta. Strategi pemasaran ini cukup efektif, sehingga produk Anda semakin dikenal masyarakat luas dan membuka peluang-peluang baru bagi bisnis Anda untuk menjalin kerjasama dalam rangka memperluas atau melakukan ekspansi pasar, misalnya saja ada sebagian pengunjung pameran yang tertarik menjadi agen/reseller produk sandal Anda.
Selanjutnya, Anda juga bisa menggunakan media massa sebagai alat untuk mendukung kegiatan promosi produk. Misalnya saja dengan memasang iklan di majalah, surat kabar, membuat website untuk membuka toko online, atau bisa juga mengiklankan sandal tersebut melalui radio maupun stasiun televisi lokal dan nasional. Semakin rajin Anda melakukan kegiatan promosi baik secara online maupun offline, maka akan memperbesar peluang pasar yang ada dan memperkuat brand produk yang ditawarkan.
Kunci Sukses
Dalam menjalankan bisnis sandal lucu, yang memegang peranan penting adalah desain produk yang Anda ciptakan dan bagaimana strategi pemasaran yang dijalankan. Maka dari itu buatlah desain yang benar-benar unik agar para pesaing Anda cukup kesulitan untuk menduplikasikan produk tersebut.
Kunci kesuksesan yang kedua adalah menyusun strategi pemasaran yang kreatif agar produk Anda tidak terlihat murahan atau pasaran. Jadi, sebaiknya promosikan produk Anda melalui para agen resmi atau reseller produk, agar kualitas dan harga jual sandal di pasaran bisa terkontrol dengan baik, dan citra merek yang dibangun bisa tetap terjaga dimanapun produk tersebut dipasarkan.
Analisa Ekonomi
Modal awal
Bahan baku awal
(kulit, kayu, karet, pita, boneka, dll)     Rp 10.000.000,00
Sewa bangunan 1 tahun                       Rp 15.000.000,00
Peralatan :
Etalase display sandal                      Rp  1.000.000,00
Mesin jahit                                 Rp  2.000.000,00
Peralatan sol sandal
(jarum, benang, lem, dll)                   Rp  1.000.000,00+
Total                                       Rp 28.000.000,00
Peralatan mengalami penyusutan dengan rincian sebagai berikut :
Etalase display sandal : 1/48 x Rp 1.000.000,00 Rp 20,800,00
Mesin jahit : 1/60 x Rp 2.000.000,00            Rp 33.300.00
Peralatan sol : 1/36 x Rp 1.000.000,00          Rp 27.800,00+
Total penyusutan/bulan                          Rp 81.900,00
Biaya produksi per bulan
Bahan baku per bulan
(kain, karet, pita, benang, boneka, dll)    Rp 18.000.000,00
Gaji tenaga produksi :
300 jam x Rp 3.500,00 x 3 orang             Rp  3.150.000,00
Biaya sewa gedung per bulan
(Rp 15.000.000,00 : 12 bln)                 Rp  1.250.000,00
Biaya listrik dan air                       Rp    300.000,00
Biaya transportasi dan pengiriman barang    Rp  1.200.000,00
Biaya penyusutan alat                       Rp   81.900,00+
Total                                       Rp 23.931.900,00

Omset per bulan
Penjualan sandal lucu per bulan :
Sandal anak (size 21-35) harga/kodi Rp 300.000,00
40 kodi x Rp 330.000,00        =           Rp 13.200.000,00
Sandal dewasa (size 36-40) harga/kodi Rp 450.000,00
35 kodi x Rp 450.000,00        =           Rp 15.750.000,00+
Total omset per bulan                      Rp 28.950.000,00
Laba bersih per bulan
Rp 28.950.000,00 - Rp 23.931.900,00     =  Rp 5.018.100,00
ROI (Return of Investment)
(modal awal : laba bersih per bulan)    =  5,5 bulan
Besarnya untung yang dihasilkan dan luasnya potensi pasar yang dijanjikan menjadi alternatif tepat bagi Anda yang tertarik memulai sebuah usaha. Semoga informasi sandal lucu, kreasi unik dengan omset menarik ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi inspirasi bisnis bagi para pemula yang tertarik menekuni dunia usaha. Manfaatkan kreativitas yang Anda miliki dan ciptakan peluang usaha baru bagi kesuksesan Anda di masa yang akan datang. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sentra Kerajinan Kulit Manding Bantul

Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Kecamatan Bantul merupakan sentra kerajinan kulit. Tempat ini menjadi jujugan (tujuan pertama) bagi wisatawan yang ingin mencari sovenir yang terbuat dari kulit. Di desa kerajinan ini, wisatawan bisa mendapatkan jaket, tas, dompet, sepatu, ikat pinggang dan lain-lain. Aneka hasil kerajinan tangan ini dipajang di show room  pinggir jalan Imogiri Barat. Harga yang ditawarkan relatif murah.
Bila kurang selera dengan hasil kerajinan yang dipajang, wisatawan bisa memesannya sesuai dengan selera, baik model maupun bahan bakunya. ''Paling bagus terbuat dari kulit domba. Tetapi harganya lebih mahal,'' kata Sarjimin, Ketua Paguyuban Pengusaha Sabdodadi seperti dikutip Kedaulatan Rakyat, Sabtu (24/1/2009). Untuk jaket, kata Sarjimin, harganya berkisar Rp 750-800 ribu. ''Bahan kulit domba ini pori-porinya kecil, berstektur lembut, sehingga setelah dicuci dan diperas, kulit tetap lentur dan halus,'' katanya.
Kepiawaian warga Manding mengolah kulit diperoleh secara turun temurun. Menurut Sarjimin, perjalanan kerajinan kulit dipelopori tiga pemuda Manding pada tahun 1947 yaitu Prapto Sudarmo, Ratno Suharjo dan Wardi Utomo. Ketiganya, semula sebagai perusahaan kulit di Kota Yogyakarta yang memproduksi pakaian, pelana kuda. Kemudian mendirikan usaha sendiri dengan memproduksi tas, jaket dan lain-lain. Saat ini, di Manding ada 75 pengrajin kulit. ***

Bisnis Kulit dan Natural Handicraft

 Bisnis Kulit dan Natural Handicraft

Memadukan produksi kerajinan dari bahan baku kulit dengan bahan baku lain seperti serat alam pandan, mendong, enceng gondok, agel dan lidi ternyata bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Dengan bahan baku yang beragam tersebut, maka produk yang dihasilkan juga memiliki variasi yang beragam pula. Hal itulah yang sejak tahun 1971 ditekuni oleh Ibu Siti Galwati (57), seorang pengusaha sukses di bidang kerajinan yang berasal dari Manding Bantul Yogyakarta. Mengusung SEAGA sebagai nama usahanya, produk-produk yang dihasilkan kini tersebar hingga ke beberapa negara seperti Amerika, Australia, Selandia Baru, Meksiko, Spanyol, Perancis, Oman, Belanda, Inggris, Singapura, Thailand, dan beberapa negara lainnya.
Ditemui di rumahnya Selasa (15/3), Ibu Siti mengungkapkan jika pada awalnya beliau menggeluti usaha dibidang modiste dan kulit. Terlebih di daerah Manding selama ini sudah dikenal sebagai sentra  kerajinan kulit yang sudah tersohor hingga ke mancanegara. Namun, dalam menjalankan usahanya tersebut, banyak jalan berliku yang harus dilalui Ibu dua orang putri tersebut. “Sekitar tahun 80’an usaha kulit sempat vacum karena mahalnya bahan baku, kemudian saya menekuni usaha modiste hingga tahun 1993,” kata Ibu Siti. Dan dua tahun setelah menghentikan usaha modistenya, usaha kulit Manding ternyata bangkit lagi. Sehingga tahun 1995 tersebut menjadi titik balik bagi Ibu Siti membangun bisnisnya kembali.
Dengan dibantu manajemen yang lebih solid, usaha yang sebelumnya berkonsentrasi pada kerajinan kulit mulai melakukan diversifikasi dan diferensiasi produk dengan mengembangkan produk-produk baru dari bahan alami seperti: bagor, eceng gondok, pandan, mendong, seagrass, agel, bungkus chiki, rotan, bambu, batu, serat goni, pelepah pisang, dan masih banyak lagi. Pada tahun 1996, usaha yang kemudian diberi nama SEAGA tersebut sudah memiliki lebih 150 jenis produk kerajinan dari bahan dan jenis yang bervariasi. Proses pemasaran yang pada mulanya hanya skala lokal kemudian dialihkan lebih luas, yaitu dengan bekerjasama dengan para trader lokal, nasional, dan internasional untuk membantu proses pemasarannya.
Seiring dengan perkembangan usaha yang semakin pesat, SEAGA juga berkali-kali berhasil memenangkan berbagai penghargaan di tingkat lokal dan nasional. Beberapa penghargaan yang pernah didapatkan antara lain: juara lomba manajemen tingkat nasional tahun 2000 dan masuk 50 besar sebagai urutan ke-14 dengan kategori UKM yang terbaik dalam hal inovasi, pemasaran, produksi dari Enterprise 50. “Kami juga pernah memperoleh penghargaan karena menjadi supplier dengan item produk terbanyak pada tahun 2002,” tambah Ibu Siti tentang prestasinya.
Dengan permintaan produk yang semakin meninggi, kebutuhan akan tenaga kerja juga menjadi hal yang penting bagi SEAGA. Penambahan tenaga produksi dilakukan bertahap sesuai dengan kebutuhannya. Sampai pada tahun 2001, SEAGA pernah memiliki tenaga kerja hingga 445 orang. Dengan banyaknya tenaga kerja tersebut, SEAGA kemudian mendirikan anak perusahaan yang mengurusi masing-masing bidang, yaitu Hamparan Seaga yang menangani eceng gondok, pandan, mending, agel, dan seagrass; serta anak perusahaan yang satunya menangani pemotongan karton. Kedua anak perusahaan tersebut kini dipegang oleh putri-putri dari Ibu Siti.
Kesuksesan yang diperoleh Ibu Siti juga bisa dilihat dari omset yang diperoleh perusahaannya. Menurut Ibu Siti, rata-rata omset yang diperoleh per tahunnya sebesar 1,2 milyar. Dengan omset sebesar itu, saat ini SEAGA mulai mengembangkan sayap pemasaran hingga ke Kalimantan. “Selain workshop yang ada di Manding dan Pasar Seni Gabusan, kini kami mencoba memasarkan produk kami di salah satu mall di Kalimantan,” imbuh Ibu Siti.
Meskipun pernah mengalami kerugian besar ketika terjadi musibah gempa bumi Bantul tahun 2006, namun dengan optimisme tinggi dan tidak mau terpuruk terlalu lama, SEAGA mampu bangkit hanya dua bulan pasca gempa. Dan di tahun 2011 ini, aneka produk yang diproduksi SEAGA antara lain tempat tissue, megazine holder, tempat korek, frame/ pigura, tempat pakaian kotor, sandal, bunga, bandul, dompet, tas, sepatu, lilin, tempat pensil, karpet, bantal, round container, tikar, alas Makan, box, tempat coklat dan lain-lain.
Di akhir wawancaranya dengan tim bisnisUKM, Ibu Siti berharap untuk terus bisa berinovasi dan berkreasi di usianya yang sudah tidak muda lagi. Dan saat ini, Ibu yang sudah memiliki 4 orang cucu itu sangat yakin bahwa putra-putrinya mampu melanjutkan bisnis kerajinan yang sudah dirintisnya puluhan tahun yang lalu.

Rabu, 02 November 2011

katalog harga batik


  • HEM BATIK WAYANG
    Rp75,000 
  • HEM BATIK PENDEK SUTRA 7

    Rp155,000 
  • hem batik eksklusif semi sutra 4



    Rp155,000 
  • HEM BATIK EKSKLUSIF SEMI SUTRA 5


    Rp175,000 
  • batik tulis katun 1

    Rp175,000 
  • HEM BATIK PENDEK SUTRA 1



    Rp175,000 
  • BATIK SARIMBIT PUTIH SABUK

    Rp155,000 
  • Batik Sarimbit Gamis Payet Warna



    Rp235,000 
  • SARIMBIT BATIK KOMBINASI EKSKLUSIF
    .
    Rp225,000 
  • BATIK SARIMBIT GAUN PARANG PELANGI

    Rp225,000 
  • BATIK SARIMBIT GAUN PINKAN

    Rp200,000 
  • SARIMBIT GAUN EKSKLUSIF

    Rp210,000 
  • BLUS BATIK KANCING BESAR VARIASI

    Rp127,000 
  • BLUS BATIK PAYET OVJ

    Rp155,000 
  • BLUS BATIK KERJA BIRU



    Rp145,000
  • GAMIS BATIK TULIS DOBBY



    Rp200,000 
  • GAMIS BATIK WARNA WARNI

    Rp156,000 
  • Gaun Lista Sabuk

    Rp124,000 
  • Gaun Batik Gradasi

    Rp100,000 
  • gaun warna warni

    Rp111,000 
  • gaun batik nabila

    Rp125,000 
  • blus batik kerja riri



    Rp130,000 
  • Batik Erisa

    Rp112,000 
  • HEM BATIK EKSKLUSIF TULIS AMPIRE

    Rp135,000
     


    hubungi : 085292071157




batik surakarta

Kampung Batik Laweyan

       
 Laweyen adalah salah satu sentral Batik di Solo. Kampung ini Tentunya ada banyak sekali sejarah yang tertinggal di kapung ini dan menjadi icon Batik Solo
 
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.
Jaman Majapahit
Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.
Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.
Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.
Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825.
Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.
Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya Uirun-temurun.Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu.
Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.
Jaman Penyebaran Islam
Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan.
Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo.
Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.
Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.
Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.
Batik Solo dan Yogyakarta
Dari kerjaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta sekitamya abad 17,18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya, pleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagamgan.
Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”.
Sedangkan Asal-usul pembatikan didaerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan raj any a Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah didesa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga kraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada trap pertama pada keluarga kraton lainnya yaitu istri dari abdi dalem dan tentara-tentara. Pada upacara resmi kerajaan keluarga kraton baik pria maupun wanita memakai pakaian dengan kombonasi batik dan lurik. Oleh karena kerajaan ini mendapat kunjungan dari rakyat dan rakyat tertarik pada pakaian-pakaian yang dipakai oleh keluarga kraton dan ditiru oleh rakyat dan akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari tembok kraton.
Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Banyumas, Pekalongan, dan kedaerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainy a. Meluasny a daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-keluarga kraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah baru itu.
Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda, mendesak sang pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.
Ke Timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulung Agung. Selain itu juga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkem-bang di Banyumas, Pekalongan, Tegal, Cirebon.
Perkembangan Batik di Kota-kota lain
Perkembangan batik di Banyumas berpusat di daerah Sokaraja dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegero setelah selesa-inya peperangan tahun 1830, mereka kebanyakan menet-ap didaerah Banyumas. Pengikutnya yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah mengembangkan batik celup di Sokaraja. Bahan mori yang dipakai hasil tenunan sendiri dan obat pewama dipakai pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning.
Lama kelamaan pembatikan menjalar pada rakyat Sokaraja dan pada akhir abad ke-XIX berhubungan langsung dengan pembatik didaerah Solo dan Ponorogo. Daerah pembatikan di Banyumas sudah dikenal sejak dahulu dengan motif dan wama khususnya dan sekarang dinamakan batik Banyumas. Setelah perang dunia kesatu pembatikan mulai pula dikerjakan oleh Cina disamping mereka dagang bahan batik. .
Sama halnya dengan pembatikan di Pekalongan. Para pengikut Pangeran Diponegoro yang menetap di daerah ini kemudian mengembangkan usaha batik di sekitara daerah pantai ini, yaitu selain di daerah Pekalongan sendiri, batik tumbuh pesat di Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Adanya pembatikan di daerah-daerah ini hampir bersamaan dengan pembatikan daerah-daerah lainnya yaitu sekitar abad ke-XIX. Perkembangan pembatikan didaerah-daerah luar selain dari Yogyakarta dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan Solo.
Meluasnya pembatikan keluar dari kraton setelah berakhirnya perang Diponegoro dan banyaknya keluarga kraton yang pindah kedaerah-daerah luar Yogya dan Solo karena tidak mau kejasama dengan pemerintah kolonial. Keluarga kraton itu membawa pengikut-pengikutnya kedaerah baru itu dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk pencaharian.
Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya. Pekalongan khususnya dilihat dari proses dan designya banyak dipengaruhi oleh batik dari Demak. Sampai awal abad ke-XX proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan morinya buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembikinan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris.
Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini. Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula.
Sedang pembatikan dikenal di Tegal akhir abad ke-XIX dan bahwa yang dipakai waktu itu buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan: pace/mengkudu, nila, soga kayu dan kainnya tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik, dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru. Pasaran batik Tegal waktu itu sudah keluar daerah antara lain Jawa Barat dibawa sendiri oleh pengusaha-pengusaha secara jalan kaki dan mereka inilah menurut sejarah yang mengembangkan batik di Tasik dan Ciamis disamping pendatang-pendatang lainnya dari kota-kota batik Jawa Tengah.
Pada awal abad ke-XX sudah dikenal mori import dan obat-obat import baru dikenal sesudah perang dunia kesatu. Pengusaha-pengusaha batik di Tegal kebanyakan lemah dalam permodalan dan bahan baku didapat dari Pekalongan dan dengan kredit dan batiknya dijual pada Cina yang memberikan kredit bahan baku tersebut. Waktu krisis ekonomi pembatik-pembatik Tegal ikut lesu dan baru giat kembali sekitar tahun 1934 sampai permulaan perang dunia kedua. Waktu Jepang masuk kegiatan pembatikan mati lagi.
Demikian pila sejarah pembatikan di Purworejo bersamaan adanya dengan pembatikan di Kebumen yaitu berasal dari Yogyakarta sekitar abad ke-XI. Pekembangan kerajinan batik di Purworejo dibandingkan dengan di Kebumen lebih cepat di Kebumen. Produksinya sama pula dengan Yogya dan daerah Banyumas lainnya.
Sedangkan di daerah Bayat, Kecamatan Tembayat Kebumen-Klaten yang letaknya lebih kurang 21 Km sebelah Timur kota Klaten. Daerah Bayat ini adalah desa yang terletak dikaki gunung tetapi tanahnya gersang dan minus. Daerah ini termasuk lingkungan Karesidenan Surakarta dan Kabupaten Klaten dan riwayat pembatikan disini sudah pasti erat hubungannya dengan sejarah kerajaan kraton Surakarta masa dahulu. Desa Bayat ini sekarang ada pertilasan yang dapat dikunjungi oleh penduduknya dalam waktu-waktu tertentu yaitu “makam Sunan Bayat” di atas gunung Jabarkat. Jadi pembatikan didesa Bayat ini sudah ada sejak zaman kerjaan dahulu. Pengusaha-pengusaha batik di Bayat tadinya kebanyakan dari kerajinan dan buruh batik di Solo.
Sementara pembatikan di Kebumen dikenal sekitar awal abad ke-XIX yang dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogya dalam rangka dakwah Islam antara lain yang dikenal ialah: PenghuluNusjaf. Beliau inilah yang mengembangkan batik di Kebumen dan tempat pertama menetap ialah sebelah Timur Kali Lukolo sekarang dan juga ada peninggalan masjid atas usaha beliau. Proses batik pertama di Kebumen dinamakan teng-abang atau blambangan dan selanjutnya proses terakhir dikerjakan di Banyumas/Solo. Sekitar awal abad ke-XX untuk membuat polanya dipergunakan kunir yang capnya terbuat dari kayu. Motif-motif Kebumen ialah: pohon-pohon, burung-burungan. Bahan-bahan lainnya yang dipergunakan ialah pohon pace, kemudu dan nila tom.
Pemakaian obat-obat import di Kebumen dikenal sekitar tahun 1920 yang diperkenalkan oleh pegawai Bank Rakyat Indonesia yang akhimya meninggalkan bahan-bahan bikinan sendiri, karena menghemat waktu. Pemakaian cap dari tembaga dikenal sekitar tahun 1930 yang dibawa oleh Purnomo dari Yogyakarta. Daerah pembatikan di Kebumen ialah didesa: Watugarut, Tanurekso yang banyak dan ada beberapa desa lainnya.
Dilihat dengan peninggalan-peninggalan yang ada sekarang dan cerita-cerita yang turun-temurun dari terdahulu, maka diperkirakan didaerah Tasikmalaya batik dikenal sejak zaman “Tarumanagara” dimana peninggalan yang ada sekarang ialah banyaknya pohon tarum didapat disana yang berguna un-tuk pembuatan batik waktu itu. Desa peninggalan yang sekarang masih ada pembatikan dikerja-kan ialah: Wurug terkenal dengan batik kerajinannya, Sukapura, Mangunraja, Maronjaya dan Tasikmalaya kota.
Dahulu pusat dari pemerintahan dan keramaian yang terkenal ialah desa Sukapura, Indihiang yang terletak dipinggir kota Tasikmalaya sekarang. Kira-kira akhir abad ke-XVII dan awal abad ke-XVIII akibat dari peperangan antara kerajaan di Jawa Tengah, maka banyak dari penduduk daerah: Tegal, Pekalongan, Ba-nyumas dan Kudus yang merantau kedaerah Barat dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya. Sebagian besar dari mereka ini adalah pengusaha-pengusaha batik daerahnya dan menuju kearah Barat sambil berdagang batik. Dengan datangnya penduduk baru ini, dikenallah selanjutnya pembutan baik memakai soga yang asalnya dari Jawa Tengah. Produksi batik Tasikmalaya sekarang adalah campuran dari batik-batik asal Pekalongan, Tegal, Banyumas, Kudus yang beraneka pola dan warna.
Pembatikan dikenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya peperangan Diponegoro, dimana pengikut-pengikut Diponegoro banyak yang meninggalkan Yogyakarta, menuju ke selatan. Sebagian ada yang menetap didaerah Banyumas dan sebagian ada yang meneruskan perjalanan ke selatan dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya sekarang. Mereka ini merantau dengan keluargany a dan ditempat baru menetap menjadi penduduk dan melanjutkan tata cara hidup dan pekerjaannya. Sebagian dari mereka ada yang ahli dalam pembatikan sebagai pekerjaan kerajinan rumah tangga bagi kaum wanita. Lama kelamaan pekerjaan ini bisa berkembang pada penduduk sekitarnya akibat adanya pergaulan sehari-hari atau hubungan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, dan sebagainya.
Motif batik hasil Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan. Sampai awal-awal abad ke-XX pembatikan di Ciamis berkembang sedikit demi sedikit, dari kebutuhan sendiri menjadi produksi pasaran. Sedang di daerah Cirebon batik ada kaintannya dengan kerajaan yang ada di aerah ini, yaitu Kanoman, Kasepuahn dan Keprabonan. Sumber utama batik Cirebon, kasusnya sama seperti yang di Yogyakarta dan Solo. Batik muncul lingkungan kraton, dan dibawa keluar oleh abdi dalem yang bertempat tinggal di luar kraton. Raja-raja jaman dulu senang dengan lukisan-lukisan dan sebelum dikenal benang katun, lukisan itu ditempatkan pada daun lontar. Hal itu terjadi sekitar abad ke-XIII. Ini ada kaitannya dengan corak-corak batik di atas tenunan. Ciri khas batik Cirebonan sebagaian besar bermotifkan gambar yang lambang hutan dan margasatwa. Sedangkan adanya motif laut karena dipengaruhioleh alam pemikiran Cina, dimana kesultanan Cirebon dahulu pernah menyunting putri Cina. Sementra batik Cirebonan yang bergambar garuda karena dipengaruhi oleh motif batik Yogya dan Solo.